el-kamil ibnu ishaq

Pejuang dalam hidup, untuk meraih angan dalam Cita dan Cinta

el-kamil ibnu ishaq

Pejuang dalam hidup, untuk meraih angan dalam Cita dan Cinta

el-kamil ibnu ishaq

Pejuang dalam hidup, untuk meraih angan dalam Cita dan Cinta

el-kamil ibnu ishaq

Pejuang dalam hidup, untuk meraih angan dalam Cita dan Cinta

el-kamil ibnu ishaq

Pejuang dalam hidup, untuk meraih angan dalam Cita dan Cinta

Rabu, 07 November 2012

Pembunuh Dimaafkan Jika Berhasil Menghapal Al Quran


Ayah dari seorang pemuda Saudi yang dibunuh mau memaafkan si pelaku pembunuhan jika orang tersebut berhasil menghapal al-Qur`an, lapor koran setempat yang dikutip Al Arabiya.
Rabi’a Al Dousary ayah dari pemuda bernama Abdullah, berjanji akan memaafkan pelaku pembunuhan, Faisal Al Ameri, jika dia berhasil menghapal al-Qur`an sebelum meninggalkan penjara, lapor koran Al Yaum.
Ameri divonis hukuman mati karena membunuh Abdullah Al Dousary saat terjadi pertengkaran di lingkungan tempat tinggal mereka.
Pihak berwenang di Provinsi Tmur membujuk Rabia’a Al Dousary agar memaafkan dan mengampuni Ameri.
Ayah Abdullah tersebut, yang menolak menerima uang darah sebagai pengganti nyawa anaknya, memilih untuk memberikan pelajaran yang jauh lebih berarti kepada Ameri. Pemuda pembunuh putranya disuruh menghapal al-Qur`an jika ingin bebas dari hukuman mati, sebelum dikeluarkan dari penjara.

Setelah 27 Tahun Menjadi Misionaris Lelaki ini Masuk Islam dan Tunaikan Ibadah Haji


Pendeta Mani Breguet dengan mantap memeluk Islam setelah bertugas sebagai misionaris selama 27 tahun di Kongo dan mengganti namanya dengan Abdul Malik.
Pada tahun 2012 ini dia pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan dia juga menjadi tamu kehormatan di kemah Raja Arab Saudi Abdullah.
Abdul Malik menceritakan bahwa dirinya dibesarkan dalam keluarga yang taat menjalankan ajaran agama Kristen dan telah terdidik untuk menjadi seorang misionaris semenjak berusia 8 tahun. Dia suka membaca buku-buku tentang Islam sehingga akhirnya memeluk agama Islam dengan penuh keyakinan.
Menurutnya, setelah masuk Islam dia menghadapi banyak cobaan, mulai dari gereja yang menghentikan subsidi untuknya, keluarga yang memencilkan dan mengusirnya dari rumah dan banyak hal lainnya. Kondisi inilah yang memaksanya untuk meninggalkan kota tempat keluarganya berdomisili dan pindah ke kota lain bersama istrinya yang juga telah masuk Islam.